Muhammad Masykur Izzy Baiquni, Jum’at 02 September 2022

Wasathiyyah atau moderasi merupakan sikap yang tegas dan jelas. Moderasi sering diperhadapkan dengan ekstrimisme dan radikalisme. Persoalan wasathiyyah (noderasi) bukan urusan individu, melainkan sudah menjadi urusan di ranah bangsa dan negara. Lebih-lebih Ketika informasi dan pemikiran radikal dengan berbagai macam kepentingan masuk ke rumah kita tanpa izin, dan beragam pemikiran ekstrim lainnya telah menunjukkan wajahnya dengan berbagai macam kepentingan disertai dengan dengan dalih agama yang penafsirannya sangat jauh dengan Islam rahmatan lil alaamiin.

Kita semua meyakini bahwa Islam itu moderat, seluruh ajarannya bersifat moderat, maka dengan memelajari islam dengan saksama, kita akan menemukan gambaran umum tentang hakikat dari moderasi. Secara garis besar kita dapat merangkum ajaran islam pada tiga hal  pokok yaitu (1) akidah/iman/kepercayaan, (2) syariah/ pengamalan ketetapan hokum yang mencakup ibadah ritual dan non ritual, (3) budi pekerti/akhlak.

Aswaja an nahdliyah dapat menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi, sehingga ajaran aswaja tidak stagnan/jumud, tidak kaku, tidak eksklusif, tidak elitis, apalagi sampai kepada ekstrim. Di sisi lain, aswaja justru berkembang, dan pada saat yang sama dimungkinkan untuk mengubah kemapanan yang sudah kondusif. Perubahan tersebut tentu harus selalu mengacu pada paradigma dan prinsip ash-shâlih wal-ashlah, karena hal ini merupakan realisasi dari kaidah al-muhâfazhah „alal qadȋmi ash-shâlih wal akhdzu bil jadȋd al-ashlah,

Upaya untuk menyamakan pandangan sesuai dengan kondisi yang berkembang saat ini dan masa yang akan datang, yakni memperluas relevansi implementatif pemikiran dan gerakan yang nyata ke dalam berbagai bidang kehidupan, baik akidah, syari‘ah, akhlak, sosial, budaya, ekonomi, politik, pendidikan dan lain sebagainya.

Prof. Dr. Habib Muhammad Quraish Shihab,M.A menjelaskan, sekitar 1000 tahun sebelum sebelum Masehi, di Yunani lahir pemikiran-pemikiran yang kemudian berkembang dari masa ke masa sehingga melahirkan apa yang dinamai filsafat dan akhlak. Dapat diduga keras bahwa yang tidak tertulis pada masa-masa sebelum mereka, pasti lebih banyak. Ini karena kecenderungan pada kebaikan, kebenaran, dan keindahan merupakan salah satu fitrah yang Alla berikan pada manusia. Dengan demikian ajakan pada pengamalan kebaikan, yakni akhlak luhur yang harus diperjuangkan, pastilah terpatri dalam jiwa manusia.

Masih menurut penjelasan Prof. Quraish bahwa pakar Muslim menyatakan bahwa ketika Allah swt memerintahkan Adam dan Ibu Hawa turun ke Bumi, Allah mengilhami mereka dorongan untuk memperhatika dan mengamati alam raya. Mereka menemukan melalui pengamatan itu Kebenaran, Keindahan, dan Kebaikan. Walau di sana sini ada kekurangannya, dan keterbatasannya. Dari sini mereka terdorong untuk meraihnya, bahkan berusaha bertemu dengan sesuatu yang menghubungkan ketiganya secara sempurna dan langgeng.dan di sanalah mereka “bertemu” dengan Tuhan Yang Maha Esa, yang Maha benar, Maha Indah, dan Maha baik.

Dalam bukunya, Dwi Susanto menjelaskan bahwa Filosof seperti Plato (427-347 SM), Aristoteles (384-322SM), Immanuel Kant (1724-1804), Arthur Schopenhauer (1778-1860), Frederich Wilhelm Hegel (1840-1976), Walter Benjamin (1892-1998), dan lain lain telah mengemukakan berbagai pandangan tentang seni atau lebih dikenal dengan Keindahan. Plato berpandangan bahwa seni adalah mimesis dari alam yang kemudian ditentang oleh Aristoteles yang berpendapat bahwa seni adalah mimesis yang produktif yang dilakukan oleh seniman.

Sedangkan Filsafat idealisme dari Immanuel kant mengatakan bahwa seni atau yang indah adalah sesuatu yang membuat bahagia dan menyenangkan. Bahagia dan menyenangkan erat sekali hubungannya dengan moralitas. Hegel kemudian berpendapat dengan pandangan materialismenya bahwa seni merupakan realitas sosialyang bersifat historis. Menurutnya, yang indah itu adalah sesuatu yang dapat menjadi perantara kesadaran sejarah.

Lain dari itu bagi Arthur Schopenhauer seni merupakan pembebasan yang sublim dan kematerian umat manusia. Semua filosof dan ahli estetika memiliki pengertian dan pandangan terhadap seni dan hubungan dengan realitas, masyarakat, seniman, dan semua yang melingkupi.

Pandangan terhadap seni juga dimiliki oleh masyarakat Cinda dan Jawa. Masyarakat Cina di masa lalu, seni menjadi sesuatu yang sangat penting terutama sastra. Sebab seseorang yang memahami benar seni sastra diyakini sebagai manusia terpelajar. Masyarakat Cina berpandangan bahwa sastra sebagai alat untuk mencapai kebenaran dan moral, sastra sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan estetik dan emosi. Bagi masyarakat Cina, sastra berfungsi untuk melembutkan hati masyarakat dan harus menggunakan bahasa yang “indah”. Ini bisa kita liat contohnya dalam tulisan dan puisi Mao Tse Tung yang amat disukai karena keindahan tata bahasnya dan kelembutan hati.

Lain hal di India bahwa dalam kisah Perang Baratayudha Dewa Krisna menjadi kusir pangeran Arjuna yang dijelaskan dalam kitab Bhagavadgita. Dalam dialog tersebut muncul pengertian abstrak tentang sastra. Sastra diartikan melebihi hukum, agama, dan memiliki kekuatan yang dapat menguasai, menentramkan, dan mengatur dunia.

Dalam upaya manusia meraih Keindahan, manusia menghasilkan seni. Untuk usahaMeraih kebenaran menghasilkan ilmu. Meraihkebaikan menghasilkan akhlak. Dari sini lahir filsafat yang menjadi ibu segala ilmu dan gilirannya menghasilkan ilmu tentang akhlak.

Selanjutnya untuk menerapkan wasthiyyah dalam kehidupan diperlukan upaya serius yang diperkuat dengan (1) pengetahuan/pemahaman yang benar, (2) emosi yang seimbang dan terkendali, dan (3) kewaspadaan dan kehati hatian berkesinambungan

wallahu a’lam

13.31 wib

Kategori: Literasi

admintarbiyah

Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Al-Qolam Malang berdiri pada 10 Februari 2015, salah satu Fakultas yang berdiri dilingkungan Institut Agama Islam Al-Qolam Malang

1 Komentar

注册获取100 USDT · Januari 20, 2025 pada 10:16 pm

Thank you for your sharing. I am worried that I lack creative ideas. It is your article that makes me full of hope. Thank you. But, I have a question, can you help me?

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This is an empty menu. Please make sure your menu has items.