FT : Fakultas Tarbiyah melakukan pengabdian kepada masyarakat yang bertemakan konservasi budaya humanis di pondok pesantren Raudlatul ulum 2.
Pondok Pesantren Raudlatul ulum 2 Putukrejo Bululawang baru-baru ini melaksanakan sebuah program pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk memperkuat pendidikan karakter santri melalui pelestarian tradisi budaya humanis. Program ini dilaksanakan dengan mengintegrasikan nilai-nilai budaya lokal yang memiliki karakter moral tinggi, seperti saling menghormati, gotong royong, kasih sayang, dan toleransi, dalam kehidupan sehari-hari di pesantren. PKM ini di selenggarakan pada tanggal 2 September 2022 .
Meningkatkan Kesadaran Budaya di Kalangan Santri
Dalam rangka mendukung pengembangan karakter santri, Pondok Pesantren [Nama Pondok] mengadakan berbagai kegiatan untuk memperkenalkan dan melestarikan tradisi budaya lokal kepada santri. Salah satunya adalah dengan mengadakan pelatihan seni tradisional dan workshop budaya yang melibatkan santri secara langsung. Tujuan dari kegiatan ini adalah agar santri tidak hanya belajar mengenai agama, tetapi juga menginternalisasi nilai-nilai budaya yang dapat memperkaya karakter mereka.
Partisipasi aktif santri dalam kegiatan budaya, seperti seni tari tradisional, musik, dan kerajinan tangan, mengalami peningkatan yang signifikan. Beberapa kelompok seni tradisional bahkan telah dibentuk oleh para santri, yang semakin menunjukkan rasa bangga terhadap warisan budaya mereka.
Pelestarian Budaya sebagai Pilar Pembentukan Karakter
Program ini tidak hanya berfokus pada pelestarian budaya semata, tetapi juga bertujuan untuk membentuk karakter santri yang lebih baik. Melalui keterlibatan dalam kegiatan seni dan budaya, santri dilatih untuk saling menghormati, bekerja sama, dan peduli terhadap sesama. Nilai-nilai seperti toleransi dan gotong royong yang terkandung dalam budaya lokal semakin kuat tertanam dalam diri mereka.
Selain itu, kegiatan sosial dan budaya yang dilaksanakan di pesantren turut melibatkan masyarakat sekitar. Hal ini memberikan dampak yang positif, tidak hanya untuk para santri, tetapi juga untuk mempererat hubungan antara pesantren dengan komunitas luar pesantren. Santri, sebagai generasi penerus, diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang membawa nilai-nilai budaya humanis ke dalam masyarakat yang lebih luas.
Dampak Positif untuk Pengembangan Karakter Santri
Hasil dari program ini menunjukkan bahwa santri semakin menginternalisasi nilai-nilai budaya humanis dalam kehidupan sehari-hari mereka. Dalam interaksi mereka, baik di dalam maupun di luar pesantren, santri semakin menunjukkan sikap saling menghormati, kasih sayang, dan toleransi. Ini tidak hanya berpengaruh pada hubungan antar santri, tetapi juga pada kualitas kehidupan sosial mereka di masyarakat.
Program pelestarian budaya ini juga telah memberikan dampak positif dalam menciptakan ikatan yang lebih kuat antara para santri, meningkatkan rasa kebersamaan dan solidaritas di antara mereka, serta mengajarkan mereka untuk lebih menghargai dan menjaga keberagaman budaya.
Tantangan dan Harapan Ke Depannya
Meski demikian, program ini juga menghadapi beberapa tantangan, seperti keterbatasan fasilitas untuk mendukung kegiatan seni budaya dan perbedaan minat di kalangan santri terhadap kegiatan budaya. Oleh karena itu, ke depannya, Pondok Pesantren Raudlatul Ulum 2 putukrejo Bululawang berharap dapat memperbaiki fasilitas dan meningkatkan dukungan bagi santri yang tertarik pada seni dan budaya, agar program ini dapat berjalan lebih maksimal.
Dengan keberhasilan yang telah dicapai, Pondok Pesantren Raudlatul Ulum 2 berharap program pelestarian budaya ini dapat terus berlanjut dan semakin memberikan dampak positif bagi pengembangan karakter santri, serta memperkuat peran pesantren sebagai lembaga pendidikan yang tidak hanya mendidik dalam hal agama, tetapi juga dalam pembentukan karakter yang berbasis pada nilai-nilai budaya yang humanis.
Penutup
Pengabdian masyarakat ini adalah bagian dari upaya Pondok Pesantren Raudlatul Ulum 2 untuk mewujudkan visi dan misinya dalam mendidik generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga berbudi pekerti luhur. Melalui pelestarian tradisi budaya humanis, pesantren berharap dapat mencetak santri yang mampu memberi kontribusi positif bagi masyarakat dan menjadi agen perubahan yang membawa nilai-nilai kebudayaan ke masyarakat yang lebih luas.
0 Komentar